Dalam upaya menjawab tantangan kesehatan mental yang semakin kompleks di kalangan mahasiswa, Konsorsium AMPERA telah berhasil menyelenggarakan serangkaian kegiatan konseling massal dalam acara “Counseling goes to campus” di beberapa perguruan tinggi ternama di Palembang.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa pekan ini tidak hanya memberikan layanan konseling gratis, tetapi juga memperkenalkan inovasi terbaru dalam dunia psikologi, yakni pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat bantu dalam memberikan solusi atas permasalahan psikologis yang dihadapi mahasiswa.
Berbagai universitas seperti Universitas Sriwijaya (UNSRI), Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Universitas Bina Darma (UBD), Universitas PGRI (UPGRI) Palembang, Universitas Multidata Palembang (UMDP), dan Universitas Katolik Musi Charitas (UKMC) telah menjadi tuan rumah dalam kegiatan ini.
Ribuan mahasiswa antusias mengikuti acara seminar tentang mental health sekaligus mengikuti sesi konseling yang dipandu oleh para psikolog dan konselor berpengalaman dari berbagai institusi seperti UNSRI, PGRI dan UBD Palembang.
Selain konseling tatap muka, para peserta juga dapat mengakses layanan assessment awal tentang kondisi kesehatan mental mereka melalui platform yang telah terintegrasi dengan teknologi AI.
Dr. dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS, selaku ketua tim KATALIS Konsorsium AMPERA, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan kampus di Sumatera Selatan yang peduli terhadap kesehatan mental mahasiswa.
“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami berupaya menciptakan lingkungan kampus yang kondusif bagi mahasiswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Platform yang dikembankan akan sangat mungkin dapat tersedia 24/7, Memberikan Dukungan First-Aid, No Jugdement., Mengurangi Kesepian, Dapat digunakan kapanpun dan dimanapun.
Teknologi AI yang kami kembangkan diharapkan dapat menjadi pelengkap dalam memberikan layanan konseling yang lebih efektif dan efisien,” ujar Rizma, Selasa (24/12/2024).
Salah satu daya tarik utama dari platform ini adalah pemanfaatan teknologi AI dalam proses konseling. AI dapat digunakan untuk melakukan analisis terhadap data awal kondisi psikologis mahasiswa, serta memberikan dukungan emosional melalui chatbot.
Selain itu, AI juga dapat membantu para konselor dalam mengidentifikasi pola-pola tertentu sebelum kegiatan konseling di mulai serta mengidentifikasi permasalahan yang mungkin terlewatkan dalam sesi konseling tatap muka.
Kegiatan konseling massal ini telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi para mahasiswa. Banyak mahasiswa dari berbagai universitas dan jurusan merasa lebih lega setelah mengikuti sesi konseling dan mendapatkan dukungan dari para ahli, bahkan beberapa mahasiswa berkenan untuk melanjutkan sesi konseling lanjutan di luar kegiatan demi menyelesaikan permasalahan individu yang mereka hadapi.
“Selain itu, kegiatan ini juga berhasil meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan mendobrak stigma tentang konseling mental health,” jelasnya.
Meskipun telah berhasil mencapai banyak hal, program ini masih menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur. Namun, tim KATALIS yang di dalamnya beranggotakan Prof. Deris Stiawan, Ph.D., Prof Dr. Edi Surya Negara, Dr. Indri Ramayanti, S.Si, M.Sc M,Kom, dr. Ahmad Ghifari, M.Kes., dan M. Fahmi, M.Si. ACPA, Dr. can. Dedy Hermanto, S.Kom, M.T.I. Desy Arisandy, S.Psi., M.si. Dr. Meilinda, M.Pd, M. Qurhanul Rizkie, Ph.D, Pacu Putra,M.Sc., Hani Atus Sholikha, M.Pd. optimis bahwa dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Ke depannya, Konsorsium AMPERA berencana untuk mengembangkan program ini lebih lanjut, antara lain dengan:
Rangkaian kegiatan ini juga menjadi bagian dari skema riset bersama Kajian Riset Strategis- KATALIS dari kementrian Pendidikan dengan judul tema :